Profil Sekolah Alam Ngawi #SALAMNGAWI

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah proses memanusiakan manusia, dengan pendidikan kita akan menjadi makhluk mulia yang sebenarnya, karena pendidikan akan menjadikan kita beradab.  Dengan pendidikan manusia baru dapat menjalankan fungsi yang sejati yakni menjadi hamba Allah dan menjalankan misi penciptaannya sebagai khalifah Allah di muka bumi. Rasulullah SAW diutus oleh Allah dengan deklarasi awal yang sangat fenomenal yakni Iqra’ bismirobbika! Bacalah dengan nama Tuhanmu! Pesan yang sangat jelas, tegas, lugas, cerdas dan terpadu dalam upaya membangunkan masyarakat yang “bodoh/jahil” menjadi umat manusia yang mulia.
Pendidikan yang benar dan efektif akan melahirkan anak-anak manusia yang kreatif dan mampu berperan aktif dalam memproduksi kemaslahatan yang menumbuhkan kemanfaatan bagi hidup dan kehidupan. Ia akan mengantarkan kita menjadi bangsa yang beradab, sejahtera lahir dan bahagia batin. Sebaliknya pendidikan yang salah akan menjadikan kita bangsa yang bodoh, miskin, amoral dan tertinggal. Usaha pendidikan kita merupakan proses tarbiyah (dakwah) yang diawali dengan menanamkan kesadaran dan kefahaman terhadap kesempurnaan Islam dan puncak keberhasilannya adalah hadirnya peradaban baru Islam dan ia menjadi ustadziyatul ‘alam.
Dimulai pada tahun 2015 Yayasan Nurul Islam merintis berdirinya SDIT Alam Nurul Islam Dua yang dilatarbelakangi dengan kesadaran akan problematika pendidikan yang ada di masyarakat diantaranya; disorientasi pendidikan, sekularisme pendidikan, banyak sekolah gagal membangun positif attitude dan sekolah belum menjadi tempat yang menyenangkan untuk belajar. Dengan harapan akan terwujudnya sekolah yang benar dan efektif di tengah-tengah masyarakat dan bangsa dengan ciri sebagai berikut :
  1. Sekolah yang mendidik manusia secara utuh, baik hati, akal maupun jasad. Membimbing anak supaya memiliki akhlaq yang mulia, akal yang cerdas dan cemerlang serta keterampilan fisik yang mumpuni.
  2. Sekolah yang membimbing muridnya agar memahami integralitas ajaran Islam dan melaksanakannya secara bertahap sesuai dengan tahap perkembangannya.
  3. Sekolah yang memberikan perhatian besar pada terbentuknya karakter, sikap dan perilaku mulia sebagai bekal untuk hidup dan memimpin kehidupan.
  4. Sekolah yang mendorong keterlibatan murid dalam mencari, menemukan, melakukan dan mencipta pengetahuan dengan rasa suka cita.

 B. Makna Islam Terpadu

Ayat 1 : Keterpaduan Materi
Sekolah menerapkan pendekatan penyelenggaraan dengan memadukan pendidikan umum dan pendidikan agama menjadi satu jalinan kurikulum. Dengan pendekatan ini, semua mata pelajaran dan semua kegiatan sekolah tidak lepas dari bingkai ajaran dan pesan nilai Islam. 

Ayat 2 : Keterpaduan Metode
Sekolah menekankan keterpaduan dalam metode pembelajaran sehingga dapat mengoptimalkan ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Implikasi dari keterpaduan ini menuntut pengembangan pendekatan proses pembelajaran yang kaya, variatif dan menggunakan media serta sumber belajar yang luas dan luwes. 
Ayat 3: Keterpaduan Aspek Pendidikan
Sekolah memadukan pendidikan aqliyah, ruhiyah, dan jasadiyah. Artinya, sekolah berupaya mendidik peserta didik menjadi anak yang berkembang kemampuan akal dan intelektualnya, meningkatkan kualitas keimanan dan ketaqwaannya kepada Allah SWT.

Ayat 4: Keterpaduan Lingkungan Belajar
Sekolah memadukan keterlibatan dan partisipasi aktif lingkungan belajar, yaitu: sekolah, rumah, dan masyarakat. Sekolah berupaya mengoptimalkan dan sinkronisasi peran guru, orang tua, dan masyarakat dalam proses pengelolaan sekolah dan pembelajaran sehingga terjadi sinergi yang konstruktif dalam membangun kompetensi dan karakter peserta didik.

 C. Makna Alam

1.      Alam sebagai rahmatan lil`alamin
Istilah alam dimaknai sebagai universe adalah mendidik murid supaya dapat survive sampai memimpin kehidupannya. Dalam arti mempersiapkan anak survival sampai akhirnya memimpin kehidupan dalam usaha mewujudkan Islam sebagai rahmatan lil`alamin.

2.      Sesuai fitrah
Sesuai fitrah manusia sekolah alam bisa mengakomodasi hati, otak, fisik. Secara alamiah hati otak dan fisik manusia perlu dikembangkan. Pendidikan alam akan mengakomodasi ketiga elemen tersebut. Di sana diharapkan mampu melahirkan sosok pelajar yang sholih memiliki intelektualitas yang tinggi dan kepemimpinan yang mantap

3.      Penguatan dan penyaluran rasa ingin tahu
Secara alamiah anak memiliki rasa ingin tahu sehingga apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan selalu menimbulkan pertanyaan-pertanyaan. Yang memerlukan jawaban yang benar. Sesuai dengan ayat qauliah dan ayat ayat qauniah maka  peran guru dan sekolah adalah memberikan motivasi dan fasilitasi untuk mencari dan menemukan jawaban.

4.      Sumber pembelajaran ada di alam
Proses pembelajaran SDIT Alam  Nurul Islam Dua menempatkan alam sebagai objek dan area pembelajaran. Sehingga menjadikan sekolah sebagai research school. Alam yang dimaksud adalah anak belajar tidak hanya berlaku di sekolah saja namun di mana anak berada menjadikan riset pembelajaran bagi anak sehingga menimbulkan rasa keingintahuan anak

5.      Menghargai siswa apa adanya
Anak adalah subyek pembelajar, secara alamiah merupakan individu yang unik. Keunikan ini meliputi setiap anak memiliki kebiasaaan dan budaya yang berbeda, tingkat dan jenis kecerdasan yang berbeda, karakter dasar yang berbeda.

6.      Peningkatan dan optimalisasi kapasitas/ wadah
Alam sebagai mindset, yaitu sekolah alam mengambil tanggung jawab dan peran untuk membentuk Abdullah dan kholifatullah yaitu manusia yang memiliki Integritas moral (karakter), Kapasitas intelektual, Keterampilan, Keunggulan kompetitif yang lain, yaitu keunggulan bahasa, sains dan teknologi, keunggulan etos,  dan percaya diri.

D. Visi SDIT Alam Nurul Islam Dua

Menjadi sekolah yang membina dan mendampingi anak dalam mengembangkan potensinya menuju berkepribadian Islami dengan keteladanan melalui proses tadabur Al Qur’an dan tafakur alam.

E. Misi SDIT Alam Nurul Islam Dua
a.       Melakukan pengenalan secara mendalam dan interaksi secara intensif dengan siswa sehingga guru memahami siswa sedangkan siswa menjadikan guru sebagai teladan.
b.      Melaksanakan pembinaan yang bertujuan terbentuknya kepribadian islami.
c.       Menyelenggarakan pendidikan dan pembelajaran yang berpusat pada siswa, menggunakan pendekatan tematik, eksperiential learning, learning by doing dan memanfaatkan alam sekitar sebagai sumber dan media pembelajaran.
d.      Menggali, menemukan, dan mengembangkan potensi yang dimiliki setiap siswa.
e.       Menciptakan suasana belajar yang menyenangkan bagi siswa dan memunculkan semangat keterlibatan dan kemandirian dalam belajar.
f.       Melatih jasmani siswa agar sehat dan kuat serta membudayakan perilaku sehat.

3 komentar: